Indahnya berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan travelling

Biji Dua

by arif , at 2:49 AM , has 0 komentar

 


Laut Sawu, 16 Mei2024, 00.27 

6 jam sebelum lepas jangkar di Tenau. 

-----

Aah pagi itu mungkin menjadi salah satu hari terbaikku. Aku pun selalu tertawa kala mengingatnya.

.

Aku menyebutnya BIJI DUA. 

.

Matahari belum beranjak, masih dingin sehabis diguyur hujan semalaman. Jalanan masih bersisa bekas limpahan lumpur yang meluber kejalan. Jangan bayangkan ada suara kokok ayam, dilingkunganku tak ada yang ternak ayam. Suara motorpun yang biasanya lalu lalang seperti hilang ditelan dinginya pagi. Sesekali dari kejauhan terdengar longlongan anjing kedinginan. Pagi sudah tiba. Saatnya untuk persiapan mengajar seperti biasa. 

.

Tak ada yang istimewa, semuanya berjalan seperti biasa. Diawali perang batin untuk mandi pagi karena dinginnya sudah gak ketulungan. Hingga akhirnya memaksakan diri. Namun anehnya setelah mandi badan langsung fresh, otak langsung encer dan energi meletup menantang digunakan. Mandi pagi bagiku seperti ritual. Iya sama seperti ritual pengusir setan lah. Sebelum ritual cobaannya banyak banget. Tapi setelah berhasil melaluinya, badan seperti mendapatkan energi bumi seluruh semesta dipagi hari. Fresh plong penuh semangat. (Whoossh lah ...)


Hari ini, aku ada jadwal mengajar dikelas 12 Mia. Seperti biasa sebelum mengajar ak selalu membaca refleksi pertemuan terakhir dengan kelas itu. Hari ini ternyata praktik. Materinya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 

.

Anak-anak aku bagi menjadi beberapa kelompok, setiap anak sudah aku beri tugas untuk menyiapkan alat dan bahan sebelumnya.

.

Proses belajar pun dimulai seperti biasa, mereka bekerja sesuai lembar kerja yang dibagikan. Hingga akhirnya saat uji unjuk kerja tiba. 

.

Aku cek satu-satu hasil kerja mereka. Tapi aku menemukan ada satu media tanam yang aneh. Tumpukan kapasnya bersih, air dan kelembapannya pas. Tapi kenapa ini ...

.

"Ini punya siapa nak"

(sambil kuangkat botol bekas aq*a yang berisi media tanam)


"Belum dikasih nama ini" 

(mereka masih diam menebak dan mengira siapa yang punya)


"Ayo dicek lagi siapa ini yang punya" 

(Ada satu anak perempuan yang nyengir datang sambil tunjuk tangan) 

Oalah dia rupanya (dalam hati)


"Sini-sini maju kedepan nona"

(Anaknya pun malu-malu maju kedepan kelas)


"Coba sampaikan keteman-teman mu hasil unjuk kerjamu tadi, ini coba ambil" 

(Diapun menjelaskan urutan kerjanya sampai selesai, runtut tidak ada yang salah)


"Akupun menyaut, bagus beri aplaus untuk nona ini"

(Anak-anak menyaut keras penuh kagum)


"Sekarang sebentar, jangan duduk dulu. Sini bapak kasih penguatan. Sudah betul ya alur kerjanya, bagus, rapi juga penyusunan bahan media tanamnya, pas juga airnya. Tapi bapak tanya dulu. 

Ini kenapa biji yang ditanam cuma dua nona? "

(Semua anak tertawa, sambil melihat hasil kerja temannya)


"Ayo kenapa, yang lain sudah sesuai lho ya, ini beda sendiri, cuma dua biji"

(Sebelumnya memang aku menyuruh membawa 10 biji jagung agar bisa ditanam di tempat gelap dan terang. Harapannya agar mereka mampu membedakan hasilnya)


"Iya bapak, biji jagung saya dirumah tinggal dua saja jadi itu yang saya tanam bapak" jawabnya polos. 


Iya juga ya, pikirku. Kenapa harus sesuai kalau ternyata berbeda itu malah membuat proses belajar menjadi bewarna dan bermakna. Mereka malah dapat menggali hal baru apabila menemukan hasil yang tidak sesuai nantinya. 


Sejak saat itu aku memanggilnya biji dua. Setiap pertemuan atau absen harianpun aku memanggilnya biji dua. Kalau tidak masukpun aku mencari biji dua kemana. Sakit apa biji dua. Atau sesekali melempar pertanyaan ke biji dua saat pembelajaran. Dampaknya gimana? anak ini menjadi lebih rajin, semangat belajarnya meningkat. Antusiasnya terpancar dari rona wajahnya. Nilainya pun meningkat berada di 5 terbaik. Ternyata perhatian kecil yang diberikan akan berdampak beda dengan anak-anak kita. 

.

Kemarin biji dua sudah lulus. Sudah menuntaskan semua proses belajarnya disekolah. Sudah melepas atributnya sebagai siswa sekolah. Dan sekarang sudah kembali kemasyarakat untuk menjadi manusia sesungguhnya. 

.

Sukses selalu nak, bapak selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan teman-teman mu . Ini simpan no bapak, jangan sungkan untuk chat ya. Kejar cita-citamu seperti yang pernah kamu ceritakan. 

Biji Dua.

Ayahe Feisya Asifa Darmadiansah.

Biji Dua
About
Biji Dua - written by arif , published at 2:49 AM . And has 0 komentar
Next Older Post
0 komentar Add a comment
Bck
Cancel Reply
Copyright © 2014 Guru Penggerak | All Right Reserved | Design by Damzaky
Powered by Blogger
-->