Masalah Kesehatan Reproduksi Lainnya
Masalah kesehatan reproduksi lainnya masih banyak ditemukan, misalnya masalah kesehatan usia lanjut, aborsi, kanker leher rahim dan payudara, infertilitas, ketimpangan jender,kekerasan perempuan, dll. Namun data yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut masih sulit diperoleh.Keterbatasan data ini bukan berarti bahwa aspek kesehatan reprduksi tersebut tidak bermasalah
Masalah kesehatan usia lanjut semakin meningkat bersamaan dengan bertambahnya presentase penduduk usia lanjut. Masalah prioritas pada kelompok ini antara lain meliputi gangguan pada masa menopause, osteoporisis, kanker prostate, dan penyakit kerdiovaskular serta penyakit degeneratif, yang dapat berpengaruh terhadap organ reproduksi. Di samping itu, kekurangan gizi dan gangguan otot serta sendi sering memperburuk keadaan tersebut.
Aborsi merupakan isu controversial, karena dalamkesepakatan pada ICPD 1994 di Kairo, dan konferensi internasional lain yang menindaklanjutinya,hak reproduksi antara lain meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan aborsi yang aman. Menurut perundangan yang berlaku saat ini, tindakan aborsi diluar indikasimedis adalah legal. Sebagai akibatnya, wanita dengan kehamilan yang tidk diinginkan akibat kegagalan KB, pemerkosaan, atau karena alasan ekonomi, dan kehamilan diluar nikah, cenderung mencari pertolongan aborsi yang tidak aman, sehingga sering mengakibatkan aborsi yang komplikasi, Aborsi terkomplikasi ini diperkirakan memjadi penyebab dari 15% kematian ibu.
Kanker leher rahim merupakan kanker tersering yang ditemukan pada wanita usia subur. Kebanyakan kasus disebabkan oleh infeksi virus human papilloma virus (HPV). Kanker ini bila ditemukan pada stadium dini mempunyai prognosis yang cukup Baik. Namun, upaya skrining di kalangan wanita usia subur biasa dewasa ini terbatas, dan belum mencapai kalangan yang tingkat sosioekonominya rendah. Metodeskrining dengan pap smear cukup mahal dan memerlukan teknologi yang canggih. Dewasa ini sekarang dikembangkan metode inspeksi visual dengan menggunakan asam cuka.
Kejadian kanker payudara menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Jenis kanker ini juga mempunyai prognosis yang cukup baik bila ditemukan pada stadium dini. Deteksi kanker ini bias dilakukan sendiri dengan metode periksa payudara sendiri (SADARI).
Berbagai masalah kesehatan reproduksi dilatarbelakangi oleh ketimpangan jender. Beberapa contoh misalnya keputusan untuk mencari pelayanan kasehatan bagi perempuan seringkali berada ditangan suami atau mertua. Demikian pula tanggung jawab untuk berKB sering dibebankan kepada perempuan. Perempuan berada dipihak yang lemah ketika menuntut hubungan seksual yang aman dengan paangannya. Adaemikian pula pada hubungan seksual diluar nikah, pihak perempuan selalu dipersalahkan dan dituntut untuk menanggung segala akibatnya.
Kekerasan berbasis jender antara lain timbul dalam bentuk kekerasan terhadap perempuan (KtP). KtP yang sering ditemukan adalah kekeran dalam rumah tangga (KDRT), yang seringkali terjadi antara suami-isteri atau pasangan yang mempunyai hubungan dekat. Masalah KDRT ini dikatakan seperti “wabah yang tersembunyi”, kaerna prevalensinya diduga cukup besar namun tidak mengemuka.
Penderita biasanya cenderung menyembunyikannya, karena dipandang sebagai aib keluarga. Efeknya mungkin fatal, atau non-fatal, yang meliputi gangguan system dean fungsi reproduki, di samping gangguan psikhis dan mental yang cukup berat