1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis. Berikut ini akan dibahas lebih rinci tiap-tiap kelenjar tersebut.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu, kelenjar hipofisis disebut kelenjar pengendali (master of gland). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
1) Hipofisis bagian anterior
Hormon somatotropin (STH), hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH)
Merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot. Kekurangan hormon ini pada anak-anak menyebabkan pertumbuhannya terhambat atau kerdil (kretinisme). Bila kelebihan akan menyebabkan perumbuhan raksasa (gigantisme) Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, jari kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin.
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic Hormone (LTH)
Memelihara korpus luteum (kelenjar endokrin sementara pada ovarium) untuk memproduksi progesteron dan air susu ibu
Hormon gonadotropin pada wanita meliputi:
- Follicle Stimulating Hormone (FSH)
- Lutenizing Hormone (LH)
Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon estrogen. Memengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon progesteron.
Hormon gonadotropin pada pria meliputi:
- FSH
- Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICTH)
Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma). Merangsang sel-sel interstisial testis untuk memproduksi testoteron dan androgen.
2) Hipofisis bagian tengah
Kelenjar ini menghasilkan hormon perangsang melanosit atau melanosit stimulating hormone (MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam. Sekresi MSH juga dirangsang oleh faktor pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan dihambat oleh faktor inhibisi hormon melanosit (MIF).
3) Hipofisis bagian posterior
Hipofisis bagian posterior menghasilkan oksitosin dan vasopresin. Oksitosin berperan dalam merangsang otot polos yang terdapat di uterus, sedangkan vasopresin disebut juga hormon antidiuretik (ADH) berpengaruh pada proses reabsorpsi urine pada tubulus distal sehingga mencegah pengeluaran urine yang terlalu banyak.