Tips : Pengen Menikah Jangan Gunakan Cara "Kiri" | Guaranteed Jebol -
Menikah idaman setiap orang. Karunia Ilahi dan bahkan sudah menjadi takdir. Namun bagi sebagian orang menikah menjadi hal yang sensitif untuk dibicarakan. Dari sekedar memilih pasangan, kurang cocok dan bahkan belum menemukan calon.
Memilih bobot, bibit dan bebet
Banyak hal yang menjadi penyebab "Susah"nya memilih pasangan hidup, ditambah dogma orang dulu "Orang tua" bahwa pasangan hidup harus dilihat dari
Bobot, Bibit dan Bebet
Bibit artinya, berasal dari keluarga seperti apa calon pasangan kita. Apakah dari keluarga baik-baik atau penjahat? Nah, kalo berasal dari keluarga penjahat (serem banget), dipastikan orang tua kita tidak akan menyetujui hubungi kamu dengannya walau kamu udah cinta mati sama doi. Orang tua ingin menantunya berasal dari keluarga baik-baik dan terhormat.
Via masjidjono |
Bebet artinya, kesiapan seseorang dalam memberi nafkah keluarga. Bebet dititkberatkan pada aspek ekonomi alias harta. Atau, dititikberatkan pula pada kepribadiannya. Maksudnya mobil pribadi, rumah pribadi, pokoknya serba pribadi.
Bobot artinya, kualitas seseorang dalam arti yang luas. Biasanya meliputi aspek pendidikan, akhlak dan agama. Tapi biasanya orang tua sekarang lebih melihat strata pendidikannya, apa cuma lulusan SD doang, SMP, SMU, S1, S2, S3, atau sampe es campur :)
Dari berbagai pertimbangan itulah akhirnya memilih pasangan hidup menjadi harga yang "susah" ditambah cara berpikir kebanyakan masyarakat yang menggunakan cara "Kiri". Apaan sih cara kiri, nanti dilain kesempatan akan dibahas, yang jelas berikut ciri-cirinya menentukan pasangan dengan cara kiri :
- Berkenalan
- Pendekatan
- Pacaran
- Punya Pekerjaan tetap
- Punya kendaraan
- Punya rumah
- Tunangan
- Lamaran
- Menentukan hari baik
- Seserahan
Menyebar undangan - Akad nikah
- Resepsi keluarga istri
- Resepsi keluarga suami
- Bulan madu
Menikah dengan cara "kanan"
Bagaimana apakah anda termasuk salah satu tipe orang seperti ini?Tidak salah memang tapi itu bukan menjadi patokan utama. Padahal bukan begitu yang diajarkan dengan mengguanakan cara "Kanan" dan Agama. Cara "kanan" tidak menyusun rencana dengan sedetail itu, hanya memberikan yang terbaik setiap usaha yang dilakukan kemudian dia serahkan semua kepada yang Maha memberi jalan. Bukankah jalan hidup kita sudah ada yang mengatur, jadi ikuti dan jadi orang yang terbaik dalam menjalaninya.
Gunakan cara "Kanan" dan bahkan agama juga dengan :
- Cukup kenalan
- Lamaran
- Akad Nikah
- Bulan Madu
Prosesnya pun lebih cepat, cepat bulan madunya (hehehe). Bukan begitu, menikah dengan cara "kanan" memang masih menjadi hal yang "aneh" dikalangan masyarakat kita. Karena kita hidup didalamnya pasti kita juga harus mempertimbangkannya, Namun apabila semua bisa terkondisikan dan yakin maka masalah sosial tak menjadi permasalahan yang penting. Islam menjelaskan dalam sebuah hadist berikut ini.
Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu mengkhabarkan dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:“Wanita itu dinikahi karena 4 perkara. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Pilihlah wanita karena agamany, niscaya engkau akan bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, cuma satu kan syaratnya untuk memilih pasangan hidup, yaitu : agama. Agama nomor satu bukan? maka bila ditulis angka 1 itu mempunyai kriteria hasilnya seperti ini :
Anda menentukan kriteria : Agama : Tampan/cantik : Materi maka hasilnya bila agama tidak terpenuhi dan lainnya terpenuhi adalah 0 (agama) 1 (Tampan/cantik) 1 (materi) = 011 namun bila agamanya saja yang terpenuhi maka 1 (agama) 0 (Tampan/cantik) 0 (materi) = 100
Bagaimana masih mau gunakan cara "kiri" sebaiknya pertimbangkan hal ini "GUARANTEED JEBOL"