Indahnya berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan travelling

Materi Biologi kelas XI | Struktur dan Fungsi Organ Sistem Pencernaan pada Manusia -3-

by arif , at 12:21 PM , has 0 komentar
Pada kesempatan kali ini Pak ADe akan melanjutkan mengenai materi Struktur dan Fungsi Organ Sistem Pencernaan pada Manusia  , pastikan anda membaca halaman sebelumnya Materi Biologi kelas XI | Struktur dan Fungsi Organ Sistem Pencernaan pada Manusia -2-

d. Usus halus (intestinum)

Makanan yang telah menjadi bubur (kim) karena mengalami pencernaan di lambung masuk ke usus halus. Usus halus memiliki panjang kurang lebih 6 meter. Di dalam usus halus makanan mengalami proses pencernaan dan absorpsi. Permukaan dalam usus halus susunannya berupa lipatan-lipatan yang memiliki vili (jonjot) sehingga memperluas penyerapan. Vili banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

1) Usus dua belas jari (duodenum)
Di dalam duodenum bermuara dua saluran, yaitu saluran empedu (duktus koledukus) dan saluran pankreas (duktus pankreatikus). Empedu (biliribum) dihasilkan oleh hati. Empedu mempunyai peranan dalam membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak serta memberi warna kuning pada feses. Pankreas menghasilkan enzim yang membantu pencernaan, yaitu lipase dan enterokinase yang berperan dalam menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat. Duodenum memiliki panjang kurang lebih 1/3 meter. Dinding duodenum lebih tebal dibanding yang lain. Dinding bagian dalam memiliki lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar-kelenjar bunner yang mensekresikan getah intestinum.  

2) Jejunum
Jejunum memiliki panjang sekitar 2 - 3 meter. Permukaannya lebih lebar, dindingnya lebih tebal, serta lebih banyak mengandung pembuluh darah. Di dalam jejunum makanan mengalami proses pencernaan secara kimiawi yang dibantu oleh enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan usus ini. Enzim-enzim tersebut adalah:
a) laktase, enzim yang mengubah laktosa menjadi glukosa
b) dipeptidase, mengubah pepton menjadi asam amino
c) enterokinase, mengaktifkan tripsinogen
d) maltase, mengubah maltosa menjadi glukosa
e) disakanase, mengubah disakarida menjadi monosakarida
f) sukrase, mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
g) lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
h) peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino

3) Ileum
Ileum memiliki panjang kurang lebih 4 - 5 meter. Di dalam usus ini terjadi proses penyerapan (absorpsi) zat-zat makanan. Permukaan dinding dalam ileum terdapat vili sehingga proses penyerapan zat makanan lebih luas dan sempurna. Absorpsi zat-zat makanan di dalam usus halus dilakukan oleh pembuluh darah kapiler dan saluran limfa yang terdapat dalam permukaan vili. Glukosa, asam amino, vitanium, air, dan mineral, diabsorpsi pembuluh darah kapier, dibawa menuju hati melalui vena porta. Di dalam hati, sebagian mengalami perubahan bentuk lain dan sebagian diedarkan ke seluruh tubuh melalui vena hepatika. Sedangkan, asam lemak dan gliserol diserap oleh pembuluh limfe (pembuluh kil). 

Asam amino diabsorpsi secara cepat di duodenum dan jejunum. Di dalam usus halus selain pencernaan secara kimia juga pencernaan secara mekanik, yaitu gerakan peristaltik. Dengan gerakan peristaltik inilah kim dapat bergerak dan meningkatkan absorpsi zat-zat makanan.

e. Usus besar (Kolon)
Setelah usus halus, dilanjutkan usus besar atau kolon. Kolon mempunyai panjang kurang lebih 1,5 - 1,7 meter. Kolon terdiri atas sekum, yaitu suatu bentukan seperti kantong lebar batas antara kolon dan usus halus. Pada bagian bawah sekum terdapat bentukan tambahan usus yang disebut dengan umbai cacing atau apendiks. Apendiks memiliki panjang ± 6 cm, dan belum diketahui dengan pasti fungsinya. Apendiks ini dapat mengalami peradangan yang sering disebut dengan apendiksitis atau dikenal dengan radang usus buntu.

Bagian kolon yang lain, yaitu kolon asenden (kolon naik), kolon transversal (kolon melintang), dan kolon desenden (kolon menurun). Lapisan dalam kolon tidak terdapat vili, tetapi memiliki kripta-kripta yang mrnghasilkan mukus pelumas. Di dalam kolon hanya terjadi penyerapan air dan elektrolit dan terjadi pembusukan sisa-sisa makanan yang dibantu bakteri E. coli. Di dalam kolon terjadi pergerakan yang lemah. Feses ditampung sementara. Apabila feses terkumpul cukup banyak, maka akan terjadi gerakan mendorong feses ke arah rektum sehingga timbul keinginan defekasi (buang air besar).

f. Anus
Anus merupakan muara akhir dari sistem pencernaan. Anus mempunyai dua otot, yaitu otot sadar dan otot tak sadar. Otot sadar terdapat di bagian eksternal, sedangkan otot tak sadar terdapat di bagian internal. Jika feses menyentuh dinding rektum akan merangsang otot tak sadar relaksasi sehingga ada keinginan untuk buang air besar. Pada saat bersamaan otot sadar berkontraksi sehingga kamu bisa menahan keinginan untuk buang air besar. Hal ini, menyebabkan kamu bisa menahan keinginan buang air besar jika keadaan tidak memungkinkan.

C.    Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Sari-sari makanan yang diserap usus halus akan melewati hati terlebih dahulu. Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah dan sebagai baca selengkapnya ...
Materi Biologi kelas XI | Struktur dan Fungsi Organ Sistem Pencernaan pada Manusia -3-
About
Materi Biologi kelas XI | Struktur dan Fungsi Organ Sistem Pencernaan pada Manusia -3- - written by arif , published at 12:21 PM, categorized as biologi , Kelas XI . And has 0 komentar
0 komentar Add a comment
Bck
Cancel Reply
Copyright © 2014 Guru Penggerak | All Right Reserved | Design by Damzaky
Powered by Blogger
-->