Sistem Gerak Pada Manusia
Manusia membutuhkan tulang dan otot untuk bergerak. Tulang tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakkan oleh otot. Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang. Alat gerak pada manusia meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.
Alat gerak pasif manusia yang berupa tulang terdiri atas tulang rawan dan tulang keras. Semua tulang ini akan bersama-sama menyusun rangka yang dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu rangka kepala, rangka badan, dan rangka anggota gerak. Tulang-tulang yang menyusun sebuah rangka akan dihubungkan dengan sendi.
Sementara alat gerak aktif manusia yang berupa otot, terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot ini memiliki kemampuan untuk berkontraksi untuk menciptakan gerakan. Kontraksi otot dipengaruhi oleh kerja saraf serta energi yang diperoleh dari proses metabolisme saat melakukan respirasi. Sangat beruntung bagi kita (manusia) telah diciptakan Tuhan dengan memiliki tulang dan otot.
A. Kerangka Tubuh Manusia
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Tulang-tulang tersebut membentuk rangka dalam (endoskeleton) yang berfungsi:
- Memberikan bentuk tubuh.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya.
- Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru.
- Untuk bergerak ketika dikehendaki otot.
- Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
- Memberikan bentuk tubuh.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya.
- Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru.
- Untuk bergerak ketika dikehendaki otot.
- Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Endoskeleton pada manusia dibagi menjadi 2 yaitu:
- Kerangka sumbu (skeleton aksial): tengkorak dan badan.
- Kerangka apendikular (tangan dan kaki)