Pada kesempatan kali ini Pak ADe akan membagikan materi mengenai Sistem Ekskresi Manusia sub Kulit . Materi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi untuk belajar ataupun mengerjakan tugas.
Kulit
Kulit merupakan organ terbesar yang terdapat di seluruh permukaan tubuh dan terdiri dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi spesifik.Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk mengeluarkan keringat.
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga mempunyai fungsi yang lain, antara lain:
- melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat kimia.
- mengatur suhu tubuh.
- menerima rangsang dari luar, serta mengurangi kehilangan air.
Berdasarkan strukturnya kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis.
Epidermis (Lapisan luar)
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, dan stratum germinativum.Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
Dermis (Lapisan dalam)
Pada lapisan dermis terdapat rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak (kelenjar sebasea), kelenjar keringat, dan urat saraf.Kelenjar keringat tersebar luas pada sebagian besar permukaan tubuh.
Pengeluaran keringat berada di bawah pusat pengatur suhu, yaitu hipotalammus.Aktivitas kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan suhu di dalam pembuluh darah. Ketika suhu lingkungan meningkat (panas), suhu tubuh naik, suhu darah akan meningkatdan merangsang kelenjar hipotalamus di otakdan merangsang pembuluh darah untuk melebarsehingga aliran darah lebih banyak dan kelenjar keringat menjadi aktif.Hal tersebut menyebabkan penyaringan air dan sisa metabolismeoleh kelenjar keringat meningkat. Meningkatnya aktivitas kelenjar keringat menyebabkan keluarnya keringat dari kulit dengan cara penguapan. Penguapan pada permukaan kulit akan menurunkan suhu sehingga akan mengurangi rasa panas pada tubuh.
Pada keadaan normal, keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain peningkatan aktivitas tubuh, peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.