Siapa yang tidak kenal "Lentog"?, Ya kuliner khas kudus yang sampai sekarang tetap lestari keberadaanya. Kalau anda sudah pernah mencicipi bagaimana rasanya pastinya tidak beda dengan "Gudeg"nya Jogja, namun ini berkuah dan porsinya sedikit lebih kecil. Walaupun dihidangkan dengan piring kecil namun cukup membuat kenyang.
Lentog Kudus Cita Rasa Jawa | Kuliner Indonesia
Bagi anda yang pengen berkunjung cukup belok kiri di perempatan tanjung, yang ditandai dengan Pom Bensin bila dari barat (lewat jalur lingkar Kudus). Namun bagi anda dari pati tinggal ambil kanan setelah sampai lampu merah tanjung. Kira-kira 200 meter masuk dari jalur lingkar. Tempatnya rapi dan bangunannya baru. (dahulu terkesan kumuh).
Tentang Lentog
Lentog artinya Lontong. Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung). Maka dinamai Lentog Tanjung. Namun kini telah menyebar ke seluruh pelosok kota Kudus. Yang unik dari lentog adalah ukuran lontongnya yang sebesar betis orang dewasa. Biasanya lentog tanjung dinikmati sebagai menu untuk sarapan, terdiri dari 3 bahan utama, ada lontong yang dipotong kecil-kecil, sayur gori (nangka muda) dan lodeh tahu.
Lentog Tanjung terdiri dari 2 kata, lentog dan tanjung. Lentog atau yang biasanya disebut lontong adalah sebuah makanan yang yang terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang . Sedangkan tanjung (Tanjungkarang) adalah sebuah desa yang berada tepatnya di kecamatan Jati Kab. Kudus, Jawa Tengah. Ya memang makanan khas pagi ini dahulu hanya berasal dari desa sana dan hanya dijual di sekitar daerah tersebut dan ramai pada saat hari Minggu atau libur. Sekarang pun masih ada, walaupun dibeberapa tempat di lain desa juga berdiri warung warung yang menawarkan lentog Tanjung.
Lentog Tanjung terdiri dari 2 kata, lentog dan tanjung. Lentog atau yang biasanya disebut lontong adalah sebuah makanan yang yang terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang . Sedangkan tanjung (Tanjungkarang) adalah sebuah desa yang berada tepatnya di kecamatan Jati Kab. Kudus, Jawa Tengah. Ya memang makanan khas pagi ini dahulu hanya berasal dari desa sana dan hanya dijual di sekitar daerah tersebut dan ramai pada saat hari Minggu atau libur. Sekarang pun masih ada, walaupun dibeberapa tempat di lain desa juga berdiri warung warung yang menawarkan lentog Tanjung.
Di sajikan di atas piring kecil yang dialasi daun pisang serta taburan bawang goreng, membuatnya semakin gurih saat disantap. Selain tampilannya yang sederhana, untuk memakannya juga tidak menggunakan sendok, namun menggunakan suru (sendok dari daun pisang).
Harganya relatif murah per porsi @3500,- ditambah dengan aneka jajanan pelangkap makanan dijamin tidak bisa mengontrol makannya. Sate telur, usus, daging, gorengan dan krupuk pas dengan sambal pedas bagi penikmat candu alami ini.
Tak salah apabila lentog menjadi destinasi Kuliner indonesia khas Kudus, Selamat mencoba ...