Tour Flores (part 1) "Njegideg" di Satarmese - Edisi Nekat
6 Juli 2012 pukul 0:54
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi itu, kamis 28 Juni 2012 | Road to Ende NTT FLores
Aku berencana untuk pergi ke kota untuk menghadiri pertemuan dan kumpul-kumpul bareng
ma temen-temen. Tas, baju ganti, jas ujan ma tidak lupa charger Hp yang selalu menjadi langganan kelupaan saat aku packing, karena jarak yang aku tempuh kalii ini sekitar 240 km jadi kemungkinan akan bermalam di kota Ende. Ya daerahku maurole pesisir pantai utara, kali ini aku menjemput temanku dulu didaerah wolojita sekitar 90 km kearah tenggara baru setelah itu aku dan temanku (bayu) berangkat bersama menuju kota.
6 Juli 2012 pukul 0:54
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi itu, kamis 28 Juni 2012 | Road to Ende NTT FLores
Aku berencana untuk pergi ke kota untuk menghadiri pertemuan dan kumpul-kumpul bareng
ma temen-temen. Tas, baju ganti, jas ujan ma tidak lupa charger Hp yang selalu menjadi langganan kelupaan saat aku packing, karena jarak yang aku tempuh kalii ini sekitar 240 km jadi kemungkinan akan bermalam di kota Ende. Ya daerahku maurole pesisir pantai utara, kali ini aku menjemput temanku dulu didaerah wolojita sekitar 90 km kearah tenggara baru setelah itu aku dan temanku (bayu) berangkat bersama menuju kota.
Road to Labuan Bajo
Sinar matahari sudah lumayan menyengat, sekitar pukul 9 pagi (hehe karena bergadang liat euro malemnya) barang sudah selesai dipacking, motor sudah diceck perjalanan pun dimulai menuju Wolojita yang sebelumnya transit dulu didaerah Detusoko untuk mengisi bensin dan tenaga hehe (belum sarapan jew). Perjalanan begitu menyenangkan, keindahan alam pesisir pantai utara tak pernah bosan aku kagumi luar biasa pokoke, lautan biru dan garis pantai yang terpampang jelas membuat mata harus tengok-tengok untuk menikmatinya hehe. Memasuki kecamatan wewaria jalanan berlubang seakan menarik perhatianku untuk lebih fokus dan berhati-hati, akhirnya setelah kurang lebih satu jam perjalanan sampai juga di Detusoko. Sejenak menikmati secangkir teh panas dan pisang goreng anget serta tak lupa mengisi tenaga motor menjadi sarapan pagi itu, puji syukur masih bisa menikmati semua nikmatMu.
Perjalanan dilanjutkani, sekitar 30 km lagi dengan mengambil jalur tikus untuk memperpendek jarak, walaupun harus mengambil resiko jalan berlubang, menurun curam dan batu lepas yang dilewati, tapi itu menjadi Challenge tersendiri daripada memutar melewati gunung dari kecamatan wolowaru. Pertigaan setelah pasar Moni aku ambil kanan untuk jalur yang langsung tembus Jopu (RS Jopu). Sekitar 45 menit akhirnya aku sampai juga di Jopu perjalanan aku lanjutkan untuk menuju Wolojita, baru setengah jalan aku berpapasan dengan temanku yang akan aku jemput tadi, ternyata dia ikut numpang dengan salah satu warga yang hendak ke Wolowaru. Akhirnya kami berdua melanjutkan perjalanan untuk menuju kota Ende.
Jam tanganku menunjukkan jam 2 siang, sekitar 3 jam perjalanan dari Jopu dan akhirnya nyampai juga dikota Ende, langsung kami transit di masjid Kodim untuk istirahat sejenak dan absen dulu. Pertemuan dengan temen-temen dimulai 15.30 WITA jadi masih ada waktu untuk santai sejenak dan akhirnya pilihannya aku jatuhkan untuk melihat pertandingan bola kaki yang berada dilapangan persie Ende, cukup lucu juga ketika sempat aku tanyakan dengan panitia mengenai pertandingan dalam rangka apa?? ehh dijawab REMAS,??remas apaan namanya kok aneh gini, ternyata Remaja Masjid cup kota ende hehe ( pikiran jorok ^_^). Lumayan lah buat menghibur diri sambil menungggu teman-teman :(
Akhirnya pertemuan dimulai, agenda demi agenda kami bahas bersama-sama hingga salah satu agenda yang dibahas adalah Tour de flores, rencana yang aku usulkan untuk mengisi waktu liburan dan memperkaya wawasan Sosial di pulau flores. Dari hasil pertemuan akhirnya diputuskan untuk Tour de flores silahkan difollow sendiri bagi teman-teman yang sudah bergabung dan akhirnya 3 motor yang sudah aku pastikan untuk berangkat esuk hari (Jum`at). Pertemuan pun baru selesai sekitar pukul setengah 9 malam dengan diselingi canda tawa serta makan malam asyikk nyoo…karena makan gratis ada yang ultah wkwkwkw (bayu sing ultah)
Jam 9 malam aku putuskan untuk langsung pulang ke Maurole sekitar 80 km jaraknya, memank aku sangat tertarik dengan “wisata” malam ini (padahal meh liat euro dirumah hehe), ditemani salah satu teman dari kec Kota Baru (syamsul) akhirnya kami pulang bersama, dengan niat dan sedikit nekat akhirnya kami mulai perjalanan menuju maurole, wuiihhh pemandangan malem hari bejibun bintange, mantap kali liat bintang diantara pegunungan di sepanjang jalur Ende-Detosuko, tebing curam, bulan pernama dan hembusan angin malam menemani kami malem itu, hal yang aku sayangkan Cuma satu, uaattiisseee ra nguatii apalagi saat melintasi daerah pegunungan sebelum dan setelah Detusoko. Selebihnya waahh mankkyuuss bener, mantap bisa dapet pengalaman begini perjalanan malem Ende-Maurole.
(sory ya gak ada pic, gak sempet lebih tepate lupa to take picture hahahaha)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jum`at 29 Juni 2012 | Ende | FLores
Pagi ini terasa beda karena hari ini aku dan teman-teman akan memulai touring kami di pulau flores, prepare kami siapkan dan beberapa latihan khusus untuk perjalanan sudah oke dan tinggal menunggu waktu pemberangkatan. Check motor, packing barang dan restu dari orang tua menjadi bekal untuk keberangkatan kami. Start berlima karena yang satu sudah di Ende, sekitar pukul 15.00 WITA kami berangkat dari maurole menuju kota Ende. 2 jam perjalanan kami lalui dan langsung transit di salah satu hotel yang berada di ende. Malamnya kami sepakat untuk dinner dan sekalian membahas rencana keberangkatan esok hari. Sempet bertele-tele juga kami membahas touring ini karena mendadak ada teman yang ingin bergabung bersama kami, akhirnya berdasarkan kesepakatan bersama kami putuskan berangkat dengan menggunakan 4 motor (8 orang) persiapan cukup minim bagi teman kami yang baru saja bergabung termasuk sewa motor yang ndadak ( cari sewa motor jam 10 malem, gimana coba?dipakai buat besuknya lagi, apa ada yang mau) Alhamdulillah, dari relasi, teman dan info yang kami punya akhirnya kami dapet sewa motor, walaupun kurang fit juga dari segi keamanan motor. Setelah semua siap kami kembali ke hotel untuk istirahat (pengen cepet-cepet esuk hehe)-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Road to Labuan Bajo | Tour Flores (part 1) "Njegideg" di Satarmese - Edisi Nekat Tour Flores
Perjalanan dilanjutkani, sekitar 30 km lagi dengan mengambil jalur tikus untuk memperpendek jarak, walaupun harus mengambil resiko jalan berlubang, menurun curam dan batu lepas yang dilewati, tapi itu menjadi Challenge tersendiri daripada memutar melewati gunung dari kecamatan wolowaru. Pertigaan setelah pasar Moni aku ambil kanan untuk jalur yang langsung tembus Jopu (RS Jopu). Sekitar 45 menit akhirnya aku sampai juga di Jopu perjalanan aku lanjutkan untuk menuju Wolojita, baru setengah jalan aku berpapasan dengan temanku yang akan aku jemput tadi, ternyata dia ikut numpang dengan salah satu warga yang hendak ke Wolowaru. Akhirnya kami berdua melanjutkan perjalanan untuk menuju kota Ende.
Jam tanganku menunjukkan jam 2 siang, sekitar 3 jam perjalanan dari Jopu dan akhirnya nyampai juga dikota Ende, langsung kami transit di masjid Kodim untuk istirahat sejenak dan absen dulu. Pertemuan dengan temen-temen dimulai 15.30 WITA jadi masih ada waktu untuk santai sejenak dan akhirnya pilihannya aku jatuhkan untuk melihat pertandingan bola kaki yang berada dilapangan persie Ende, cukup lucu juga ketika sempat aku tanyakan dengan panitia mengenai pertandingan dalam rangka apa?? ehh dijawab REMAS,??remas apaan namanya kok aneh gini, ternyata Remaja Masjid cup kota ende hehe ( pikiran jorok ^_^). Lumayan lah buat menghibur diri sambil menungggu teman-teman :(
Akhirnya pertemuan dimulai, agenda demi agenda kami bahas bersama-sama hingga salah satu agenda yang dibahas adalah Tour de flores, rencana yang aku usulkan untuk mengisi waktu liburan dan memperkaya wawasan Sosial di pulau flores. Dari hasil pertemuan akhirnya diputuskan untuk Tour de flores silahkan difollow sendiri bagi teman-teman yang sudah bergabung dan akhirnya 3 motor yang sudah aku pastikan untuk berangkat esuk hari (Jum`at). Pertemuan pun baru selesai sekitar pukul setengah 9 malam dengan diselingi canda tawa serta makan malam asyikk nyoo…karena makan gratis ada yang ultah wkwkwkw (bayu sing ultah)
Jam 9 malam aku putuskan untuk langsung pulang ke Maurole sekitar 80 km jaraknya, memank aku sangat tertarik dengan “wisata” malam ini (padahal meh liat euro dirumah hehe), ditemani salah satu teman dari kec Kota Baru (syamsul) akhirnya kami pulang bersama, dengan niat dan sedikit nekat akhirnya kami mulai perjalanan menuju maurole, wuiihhh pemandangan malem hari bejibun bintange, mantap kali liat bintang diantara pegunungan di sepanjang jalur Ende-Detosuko, tebing curam, bulan pernama dan hembusan angin malam menemani kami malem itu, hal yang aku sayangkan Cuma satu, uaattiisseee ra nguatii apalagi saat melintasi daerah pegunungan sebelum dan setelah Detusoko. Selebihnya waahh mankkyuuss bener, mantap bisa dapet pengalaman begini perjalanan malem Ende-Maurole.
(sory ya gak ada pic, gak sempet lebih tepate lupa to take picture hahahaha)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jum`at 29 Juni 2012 | Ende | FLores
Pagi ini terasa beda karena hari ini aku dan teman-teman akan memulai touring kami di pulau flores, prepare kami siapkan dan beberapa latihan khusus untuk perjalanan sudah oke dan tinggal menunggu waktu pemberangkatan. Check motor, packing barang dan restu dari orang tua menjadi bekal untuk keberangkatan kami. Start berlima karena yang satu sudah di Ende, sekitar pukul 15.00 WITA kami berangkat dari maurole menuju kota Ende. 2 jam perjalanan kami lalui dan langsung transit di salah satu hotel yang berada di ende. Malamnya kami sepakat untuk dinner dan sekalian membahas rencana keberangkatan esok hari. Sempet bertele-tele juga kami membahas touring ini karena mendadak ada teman yang ingin bergabung bersama kami, akhirnya berdasarkan kesepakatan bersama kami putuskan berangkat dengan menggunakan 4 motor (8 orang) persiapan cukup minim bagi teman kami yang baru saja bergabung termasuk sewa motor yang ndadak ( cari sewa motor jam 10 malem, gimana coba?dipakai buat besuknya lagi, apa ada yang mau) Alhamdulillah, dari relasi, teman dan info yang kami punya akhirnya kami dapet sewa motor, walaupun kurang fit juga dari segi keamanan motor. Setelah semua siap kami kembali ke hotel untuk istirahat (pengen cepet-cepet esuk hehe)-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Road to Labuan Bajo | Tour Flores (part 1) "Njegideg" di Satarmese - Edisi Nekat Tour Flores
Hari Pertama, 30 juni 2012
"Njegideg" di Satarmese
Sabtu, pukul 6.00 WITA kami sudah bersiap dan berkumpul di km 0 Ende. Start di lapangan persie yang merupakan titik 0 km ende.
Hari ini kami menempuh sekitar 256 km menuju ke kab Manggarai Tengah (Ruteng), sebelum berangkat kami sempatkan untuk mengisi tenaga di RM Kodim (lumayan nasi kuning telur ceplok murah sisan hehehe) dan sedikit brefieng untuk medan yang akan kami lalui, walaupun masih buta daerah dan jalur yang harus kami lalui tapi tetep semangat 45 hehehe
Akhirnya setelah semua siap, perjalanan dimulai. Sekitar pukul 9.00 WITA kami berangkat dari pom bensin Ndao ende. Pemandangan pantai sepanjang jalan menuju kec Nanga penda terpampang jelas disamping kami, hmmm biru laut, deburan ombak yang cukup besar (maklum maurole gak ada ombaknya hehe) dan garis pantaine puannjange seakan menambah semangat kami untuk touring, banyak kampung moeslim sepanjang jalan menuju Nanga penda. Batuan hijau dan warna-warni yang tercetak jelas di pinggir jalan menjadi penghias warna sebelum memasuki daerah Nangapenda, jembatan panjang pertanda kami telah berada di nangapenda yang memiliki kapel yang cukup besar (hmmm lumayan).
Memasuki Nangaroro jalanan mulai berlubang, sepanjang jalan sedang dilakukan program pemerintah yang baru berdiri menjadi kabupaten ini, Nagakeo (Mbay) pelebaran jalan .
"Njegideg" di Satarmese
Sabtu, pukul 6.00 WITA kami sudah bersiap dan berkumpul di km 0 Ende. Start di lapangan persie yang merupakan titik 0 km ende.
Hari ini kami menempuh sekitar 256 km menuju ke kab Manggarai Tengah (Ruteng), sebelum berangkat kami sempatkan untuk mengisi tenaga di RM Kodim (lumayan nasi kuning telur ceplok murah sisan hehehe) dan sedikit brefieng untuk medan yang akan kami lalui, walaupun masih buta daerah dan jalur yang harus kami lalui tapi tetep semangat 45 hehehe
Akhirnya setelah semua siap, perjalanan dimulai. Sekitar pukul 9.00 WITA kami berangkat dari pom bensin Ndao ende. Pemandangan pantai sepanjang jalan menuju kec Nanga penda terpampang jelas disamping kami, hmmm biru laut, deburan ombak yang cukup besar (maklum maurole gak ada ombaknya hehe) dan garis pantaine puannjange seakan menambah semangat kami untuk touring, banyak kampung moeslim sepanjang jalan menuju Nanga penda. Batuan hijau dan warna-warni yang tercetak jelas di pinggir jalan menjadi penghias warna sebelum memasuki daerah Nangapenda, jembatan panjang pertanda kami telah berada di nangapenda yang memiliki kapel yang cukup besar (hmmm lumayan).
Memasuki Nangaroro jalanan mulai berlubang, sepanjang jalan sedang dilakukan program pemerintah yang baru berdiri menjadi kabupaten ini, Nagakeo (Mbay) pelebaran jalan .
Pelebaran Jalan di Daerah Nangaroro |
Saat Melintas di Tikungan yang Penuh Debu |
Karena kegiatan kami yang cukup mencolok dijalan raya, (pakai pelampung buat leadernya hehe biar kayak polisi gitu) kami dapat pengawalan selama melintasi pelebaran jalan, enak juga nieh touring dikasih jalan terus hehe
Korban Pelampung (bayu) wkwkwk |
Dikawal petugas pelebaran jalan hahaha padahal mau pulang makan |
Sekitar 45 menit kami melintasi jalan yang sedang diperbaiki ini (berdebu, berlubang dan tepian jurang). Perjalanan memasuki pertigaan Angela setelah nangaroro tadi, pertigaan ini merupakan pintu masuk kearah kab Nagakeo (Mbay kalau belok kanan ) atau ke Bajawa (Ngada kekiri).
Pertigaan Angela |
Perjalanan mulai memasuki Bajawa, jalanan mulus kecepatan bisa dipacu cukup kencang. Kami putuskan untuk rehat sebentar di tepi jalan sambil melihat pemandangan pegunungan dan kembali mengisi bensin sebelum masuk pertigaan Bajawa - Aimere. Hawa dingin mulai menusuk tubuh, apalagi rider didepan hahaha meler-meler kowe kalo gak pakai pelindung dada. Hmmm bajawa atis tenan….
Rehat dulu minum kopi soda |
Pom Bensin bajawa |
Welcome to Bajawa |
Perjalanan menuju Aimere, jalanan cukup bagus walaupun juga sedang dalam pelebaran jalan, berliku dan menurun. Karena bajawa merupakan daerah pegunungan dan Aimere adalah daerah pesisir pantai selatan jadi kami menuju 0 mdpl nieh, dari bersuhu dingin ke daerah panas sempat buat telinga ma suara `bindeng. Transit di Aimere dulu untuk absen dan mengisi tenaga (hehe jauh-jauh di Aimere tetep hobi ma makanan Padang)
Dimanapun tempatnya lo di masjid itu mak cless hehe |
Makan di Aimere |
RM Samudra Aimere |
Note : Makanan rekomended (harga bersaing sekitar 15rb, rasa pas kalau lapar)
Tenaga full konsentrasi fokus lagi apa malah ngantuk ya hehehe…tapi yang jelas perjalanan masih cukup jauh, kami harus melewati kab Manggarai Timur (Borong) terlebih dahulu sebelum memasuki Ruteng. Banyak sekali jalanan yang sedang dilebarkan sehingga banyak pasir atau debu yang tercecer di tikungan. Sebelumnya Borong merupakan kec di kab Manggarai, namun pada tahun 2007 membentuk kabupaten sendiri dari Manggarai dan sekarang menjadi Kab manggarai Timur dengan ibukota Borong. Hanya mempunyai enam kecamatan bila dibandingkan dengan Ende tentu jauh berbeda, dari segi pariwisata pun kami belum menemukan potensi daerah yang ada sehingga kami memutuskan untuk melanjutkan ke Ruteng (manggarai tengah).
Kalau dilihat dari kecepatan menuju borong lalu keruteng memang banyak didominasi jalan menanjak sehingga pelan-pelan, karena ruteng berada didaerah pegunungan. Kami sempatkan untuk rehat sebentar di km 200 sebelum memasuki kota borong.
Tenaga full konsentrasi fokus lagi apa malah ngantuk ya hehehe…tapi yang jelas perjalanan masih cukup jauh, kami harus melewati kab Manggarai Timur (Borong) terlebih dahulu sebelum memasuki Ruteng. Banyak sekali jalanan yang sedang dilebarkan sehingga banyak pasir atau debu yang tercecer di tikungan. Sebelumnya Borong merupakan kec di kab Manggarai, namun pada tahun 2007 membentuk kabupaten sendiri dari Manggarai dan sekarang menjadi Kab manggarai Timur dengan ibukota Borong. Hanya mempunyai enam kecamatan bila dibandingkan dengan Ende tentu jauh berbeda, dari segi pariwisata pun kami belum menemukan potensi daerah yang ada sehingga kami memutuskan untuk melanjutkan ke Ruteng (manggarai tengah).
Kalau dilihat dari kecepatan menuju borong lalu keruteng memang banyak didominasi jalan menanjak sehingga pelan-pelan, karena ruteng berada didaerah pegunungan. Kami sempatkan untuk rehat sebentar di km 200 sebelum memasuki kota borong.
km 200 |
Rehat sebelum borong di km 200 |
Perjalanan setelah borong cukup membuat tubuh menggigil, memasuki kec satarmese yang jalannya menanjak dan turunnya kabut membuat kami lebih semngat lagi dalam menggeber motor kami, sampai helm yang kami pakai air menetes dari kabut yang turun, serasa di puncak bogor, bahkan peibenga (daerah yang pernah aku jumpai dan dingine paling `njegidek di Ende) tetep kalah uaatiiseee… jarak pandang hanya 20 m, lampu sudah nyala pun tetap tak terlihat dari batas jarak pandang tadi, akhirnya jalan pelan merayap dan menikmati keindahan alam manggarai. Sepanjang perjalanan terdapat parit dikanan kiri yang saat kami melintas penduduk memanfaatkannya sebagai tempat mandi ataupun mencuci.
Tower signal HP ketutupan kabut |
Perjalanan melewati hutan lindung ruteng |
Keceriaan di suhu yang dingin |
Keluar dari kec satarmese kami putuskan untuk rehat sejenak sambil menikmati panas matahari untuk menghangatkan badan dan tentunya penyakit bawaan saat berada didaerah yang dingin….apa hayoo??(hehe buang oli mesin)
Buang oli mesin ma didis hehe |
Cari kehangatan dijalan raya hehehe |
Menjelang sore sekitar jam 16.00 WITA akhirnya kami sampai di pintu masuk kab Manggarai tengah (Ruteng), hmmm suhu tetep dingin karena memank berada bawah kaki gunung, sunrise pun menyambut kami saat memasuki kota dingin ini.
Pintu masuk kota Ruteng dari Ende |
Sun Set at road ruteng.... |
Transit di Masjid tengah kota Ruteng dan absen dulu..
Absen di masjid agung Ruteng |
Setelah transit dimasjid kami dijemput oleh teman kami yang sudah bersiap untuk menyambut kehadiran kami di ruteng hehheee…dinner diruteng dengan suhu dingin tak terelakkan bahkan jam delapan malam kebanyakan toko-toko dan warung sudah mentup usahanya dikarenakan sudah tidak ada orang yang keluar rumah…iso-iso katisen tenan kie…alhamdulillah kami dinner dengan soto sapi mankyuss mengobati rasa lapar dan dahaga dijalan, akhirnya kami menginap di kos teman seperjuangan dikos Kumba (thanks atas tumpangannya hehehe). Hari pertama ditutup pukul 23.56 WITA Ruteng.
Cerita Selanjutnya Road to Labuan Bajo (126 km), visit chancar spider web
Thema “mata Ilusi, dan motivasi Ilusi”
Don`t miss it hehehe padahal uploadte sing suuwwii...
Cerita Selanjutnya Road to Labuan Bajo (126 km), visit chancar spider web
Thema “mata Ilusi, dan motivasi Ilusi”
Don`t miss it hehehe padahal uploadte sing suuwwii...